Senin, 15 April 2013

Kerjasama internasional merupakan kunci untuk memerangi cybercrime


SINGAPURA - Cybercrime merupakan ancaman terhadap keamanan global yang hanya dapat diatasi dengan tindakan yang terkoordinasi dari penegak hukum dan industri swasta, kata Noboru Nakatani, Executive Director of the INTERPOL Global Complex for Innovation (IGCI) pada konferensi internasional tentang counter-terrorismdan masalah keamanan.

Berbicara dalam Konferensi Global Security Asia 2013 di Singapura, Mr Nakatani menggambarkan bahaya yang ditimbulkan oleh penjahat yang memanfaatkan internet dan dunia maya untuk keuntungan mereka sendiri, serta tantangan yang dihadapi polisi dalam memerangi secara efektif kejahatan yang melampaui wilayah perbatasanteritorial dan yurisdiksi.


"Salah satu ancaman keamanan terbesar dan paling luas pada masa ini adalah cybercrime. Diperkirakan terdapat 14 orang per detik menjadi korban cybercrime, oleh karena itu penting bagi kita untuk berkolaborasi dalam menutup celah-celah yang dapat dimanipulasi oleh para penjahat cybercrime demi keuntungan mereka, "kata Mr Nakatani, mengutip dari Norton Cybercrime Report 2012.

INTERPOL berusaha untuk menjadi leading sector dan koordinator dalam memerangi cybercrime melalui pembentukan IGCI, penelitian mutakhir dan perangkat fasilitas pengembangan akan dibuka di Singapura pada tahun 2014. Digital Crime Centresecara khusus akan membantu polisi dalam upaya menghadapi cybercrime dan ancaman-ancaman kejahatan yang muncul.

Mr Nakatani menyoroti peran mendasar IGCI dalam meningkatkan global cybersecurity, dengan mengembangkan sarana penegakan hukum yang baru dan meningkatkan kapasitas kepolisian di seluruh dunia untuk secara efektif mengatasi crybercrime.

"Terdapat jeda antara pelaku kejahatan dalam mengadopsi teknologi dan praktek-praktekbarudengan penegakhukum dalam mengembangkan kemampuan teknis yang diperlukan untuk melawan mereka, karena adanya kendala birokrasi dan anggaran di sisi penegakan hukum," kata Nakatani. "Kapasitas teknis komunitas penegakan hukum perlu diperkuat pada era digital ini, terutama di negara-negara berkembang."

Respon penegak hukum yang kuat tidak cukup untuk menghadapi para penjahat cybercrime. Kerjasama yang erat dengan semua sektor yang merasakan dampaknya, termasuk akademisi dan industri swasta, sangatlah penting untuk mengembangkan strategi global cybersecurity yang sesungguhnya, kata Nakatani.

"Kerja sama internasional mungkin merupakan satu-satunya kebutuhan yang paling penting untuk cybersecurity yang lebih baik. Karena ini merupakan masalah global, maka diperlukan solusi global berdasarkan nilai-nilai universal. "

"INTERPOL percaya kita harus menguasai Internet dan proaktif memperkuat cybersecurity sehingga masyarakatmendapatkan lingkungan dimana mereka dapat melakukan kegiatanonlinedengan aman dan tentram," Mr Nakatani menyimpulkan.

KonferensiGlobal Security Asia 2013 telah mengumpulkan perwakilan dari pemerintah, militer, akademisi dan sektor swasta untuk membahas ancaman yang ditimbulkan oleh terorisme internasional dan solusi mutakhir untuk melawan mereka.

Sumber: INTERPOL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar